Sinjai.Wahdah.Or.Id – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Wahdah Islamiyah Sinjai kembali menggelar acara Tasyakuran Tahfidzul Qur'an sebagai bentuk apresiasi kepada para siswa yang telah menyelesaikan target hafalan tahun ini. Bertempat di Auditorium Andi Azikin (29/05/2025), kegiatan ini diikuti oleh 154 hafiz dan hafizah cilik dari kategori juz 1, 2, dan 27–30, serta dihadiri para orang tua dengan penuh suasana haru dan bahagia.
Acara dibuka secara resmi oleh Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai, Bapak Darwis, S.Pd.I., M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kontribusi SDIT Wahdah Islamiyah Sinjai dalam mencetak generasi Qur'ani di Bumi Panrita Kitta.
“Banyak sekolah, tetapi belum tentu semua sekolah mampu melahirkan generasi penghafal Al-Qur’an seperti ini,” ungkapnya.
Kepala SDIT Wahdah Islamiyah Sinjai, Muh. Rakib, S.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa tasyakuran ini bukanlah kegiatan penamatan, melainkan bentuk penghargaan atas capaian hafalan siswa.
“Kami tetap mengikuti arahan yang berlaku terkait larangan penamatan. Namun, tasyakuran ini kami adakan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan ananda kelas 2 hingga kelas 6 yang berhasil menyelesaikan target hafalannya selama setahun,” jelasnya.
Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sinjai, Ustaz Muhammad Saleh, S.Pd., M.Pd., Gr., turut menyampaikan sambutan hangat. Ia mengucapkan selamat kepada para huffaz cilik dan memberikan apresiasi kepada para ustaz dan ustazah atas dedikasi mereka dalam mendampingi proses belajar anak-anak.
“Jangan pernah lelah menjaga amanah para orang tua. Teruslah belajar dan meningkatkan kompetensi demi mencetak generasi Islam yang lebih baik,” pesannya.
Salah satu momen istimewa dalam acara ini adalah penampilan Ananda Cholil Avis Nur, yang berhasil menyelesaikan sima’an hafalan 5 juz (juz 1, 2, 27–30) dalam sekali duduk. Ia pun dinobatkan sebagai Huffaz Terbaik tahun ini.
Orang tua Cholil turut berbagi pesan inspiratif dalam mendidik anak.
“Mendidik anak harus dimulai dari diri kita. Kalau kita ingin anak bangun subuh, maka kita harus bangun lebih dulu. Prinsip saya, lebih baik anak menangis sekarang daripada menangis di masa depan,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dimeriahkan oleh berbagai penampilan siswa, seperti pemutaran video kenangan saat menghafal Al-Qur’an, persembahan nasyid “Ayah dan Ibu”, orasi tentang Palestina, serta pertunjukan atlet karate SDIT Wahdah Islamiyah Sinjai.
Usai sesi tasyakuran, para peserta yang telah menyelesaikan tasmi’ diuji dengan sambung ayat oleh para tamu. Alhamdulillah, seluruh pertanyaan dapat dijawab dengan benar oleh para huffaz. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pemberian bunga dari anak kepada orang tua, yang disambut dengan tangis haru dan pelukan hangat, menandakan kedekatan emosional yang mendalam antara anak dan orang tua.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SDIT Wahdah Islamiyah Sinjai kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam pendidikan agama dan karakter.
Semoga setiap ayat yang mereka hafalkan menjadi cahaya penuntun menuju Surga-Nya dan menjadi mahkota kemuliaan bagi kedua orang tua mereka di akhirat kelak.