SINJAI, sinjai.wahdah.or.id – Bertempat di Markas Dakwah Wahdah Islamiyah Sinjai, keluarga besar Wahdah Islamiyah Sinjai berkumpul dalam kegiatan Tablig Akbar dan Silaturahim Syawal 1446 H pada Sabtu (26/04/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkuat semangat dakwah pasca-Ramadan. Mengusung tema "Dengan Semangat Resopa Temmangingi, Kita Wujudkan Bumi Panrita Kitta yang Berkah", acara berlangsung penuh khidmat dan kehangatan.
Hadir sebagai pemateri Ustaz Dr. H. Muhammad Basran, Lc., M.A., Dosen IAI STIBA Makassar, serta sambutan dari Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sinjai, Ustaz Muhammad Saleh, S.Pd., M.Pd., Gr.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni Aula Markas Dakwah untuk muslimah dan Masjid Ali Al-Thalib untuk ikhwan. Dimulai tepat pukul 15.15 WITA, kegiatan ini disambut antusias oleh peserta dari berbagai kalangan.
Acara dibuka oleh MC, yang kemudian mempersilakan perwakilan ketua panitia, Ustaz Jumadil Awal, S.Pd., untuk memberikan laporan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan capaian-capaian Panitia Amaliah Ramadan (PAR) selama bulan suci Ramadan, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program tersebut.
"Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Syukran jazakumullahu khairan kepada seluruh ustaz, muzakki, serta masyarakat Sinjai yang telah berpartisipasi dalam suksesnya program Ramadan tahun ini," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sinjai, Ustaz Shaleh Kurdi, menyampaikan bahwa momentum Syawal ini adalah ajang untuk kembali merajut ukhuwah pasca-Ramadan serta menandai aktifnya kembali rutinitas lembaga seperti tarbiyah dan taklim rutin. Ia menekankan bahwa Syawal adalah waktu untuk melanjutkan spirit amal saleh dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Dr. Muhammad Basran mengingatkan tentang pentingnya manajemen waktu, terutama untuk para penuntut ilmu. Ia menegaskan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menghafal Al-Qur'an, yang membedakan hanyalah kemauan dan usaha.
"Semua kita bisa menghafal dan belajar Al-Qur'an. Bedanya hanya satu: ada yang mau dan mengusahakannya, dan ada yang tidak. Jika kita mau, tentu kita akan meluangkan dan memaksimalkan waktu yang ada, salah satunya dengan meluangkan waktu untuk tarbiyah," tegas beliau.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh MC, disertai suasana hangat dan penuh kebersamaan. Harapannya, seluruh amal dan semangat Syawal ini menjadi wasilah meraih ridha Allah Ta’ala.